HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN ORIENTASI REALITA
PADA KLIEN SKIZOFRENIA DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS MANGASA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah
Satu Syarat Meraih Gelar
Sarjana Keperawatan pada Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Alauddin Makassar
Oleh :
NURRAHMAYANI
70300112023
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2016
Abstrak
Nama : Nurrahmayani
Nim
: 70300112023
Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Orientasi
Realita pada
Pasien
Skizofrenia di Wilayah Kerja Puskesmas Mangasa
Skizofrenia adalah
salah satu bentuk psikosa dimana tanda yang terlihat pada penderita adalah
adanya gangguan organisasi kognitif, gangguan orientasi waktu, ruang dan orang
serta gangguan dalam emosionalnya. Faktor yang berpengaruh pada timbulnya
gangguan ini antara lain faktor predisposisi seperti kemiskinan, keuangan,
pendidikan tidak adekuat dsb., mekanisme koping individu yang tidak efektif dan
dukungan dari lingkungan, baik keluarga maupun sosial.
Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran hubungan dukungan
keluarga dengan orientasi realita pada pasien skizofrenia di wilayah kerja
Puskesmas Mangasa.
Penelitian ini
adalah jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian deskriptif
komparatif, dengan pendekatan cross sectional. Analisa
data menggunakan uji statistik Fisher (alternatif Chi-Square). Populasi penelitian
sebesar 67 keluarga. Pengumpulan sampel menggunakan metode Purposive
Sampling, di peroleh 20 sampel penelitian.
Hasil penelitian
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
emosional dengan orientasi realita pada pasien skizofrenia dimana nilai
kemaknaan (p value) sebesar 0,008.
Dari 20 responden, terdapat 11 responden (55%) berasal dari dukungan emosional
yang baik dan orientasi realita klien yang baik pula, dan 5 (25%) responden
dengan dukungan emosional yang kurang baik memiliki orientasi realita yang
kurang baik pula. Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan
informasional dengan orientasi realita pada pasien skizofrenia dimana nilai
kemaknaan (p value) sebesar 0,022.
Dari 20 responden, terdapat 9 (45%) responden dengan dukungan informasional
yang baik memiliki orientasi realita yang baik pula, dan 7 (35%) responden
dengan dukungan informasional kurang baik memiliki orientasi relita yang kurang
baik pula.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan orientasi
realita pada pasien skizofrenia di wilayah kerja Puskesmas Mangasa
Kata
Kunci:
Skizofrenia, Dukungan Keluarga, Support System
No comments:
Post a Comment