Tuesday 10 May 2016

Area Khusus Keperawatan Komunitas




SEKOLAH
Perawat sekolah atau perawat kesehatan komunitas, idelanya ada untuk memberikan layanan kesehatan kepada anak usia sekolah. Suatu model ideal adalah model yang menggambarkan adanya kolaborasi antara perawat sekolah atau perawat kesehatan komunitas dan perawat praktisi lanjutan. Dalam hal ini, promosi kesehatan, pencegahan penyakit dan pemeliharaan kesehatan adalah komponen penting yang termasuk dalam pemberian layanan kesehatan.
Kesehatan anak telah menjadi fokus perhatian untuk beberapa dekade ini. Sehingga, pendekatan pendidikan kesehatan harus komprehensif dan melibatkan anak-anak dan semua kelompok individu yang terlibat dalam perawatan dan pengawasan anak. Komunitas sekolah meliputi :
-          Anak usia sekolah dan remaja
-          Orang tua dan wali
-          Personel sekolah (staf pengajar, staf sekolah, dan administrasi)
-          Warga sekitar sekolah, perusahaan dan lemabaga penyedia layanan

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)
Untuk meningkatkan kesadaran hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik, dilakukan upaya menanamkan prinsip hidup sehat sedini mungkin melalui pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat yang dikenal dengan istilah tiga program pokok (trias) UKS (Depkes RI,2003).
A.    Pendahuluan
1.      Sejarah Ringkas
Usaha kesehatan sekolah dirintis sejak tahun 1956 melalui pilot project di Jakarta dan Bekasi yang merupakan kerjasama antara Departemen Kesehatan, Departemen Pendidikan, dan Kebudayaan dan Departemen Dalam Negeri.
Dalam tahun 1980 ditingkatkan menjadi keputusan bersama antara Depdikbud dan Depkes tentang kelompok kerja UKS. Untuk mencapai kemantapan dan pembinaan secara terpadu ditetapkan surat keputusan bersama antara Mendikbud, Menkes, Mendagri, dan Menag tanggal 3 september 1980 tentang pokok kebijaksanaan dan pengembangan UKS NO.408a/u/1984, Nomor.3191/Menkes/SKBVI/1984, Nomor.74/th/1984, Nomor.61/1984. Sedangkan tentang tim pembina UKS nomor.408b, nomor.319a/Menkes/SKB/VI/1984, nomor.74a/1984, nomor.61/1984 yang disempurnakan dengan nomor.0372 a/P/1989, nomor.390 a/Menkes/SKB/VI 1989, nomor.140 a/1989, nomor.30 a tahun 1989 tanggal 12 juni 1989.
2.      Dasar Kebijakan
Dasar kebijakan pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah adalah UU no.4 tahun 1979 tentang pembinaan anak sekolah.
3.      Pola Pembinaan
Pembinaan kesehatan anak, dibagi menjadi 2 yaitu:
a.       Pembinaan baik, balita dan anak prasekolah (umur 0-6 tahun).
b.      Pembinaan kesehatan anak usia sekolah (umur 7-21 tahun), yang dibagi menjadi 3 kelompok:
1)      Pra remaja (7-12 tahun)
2)      Remaja (13-21 tahun)
3)      Dewasa muda (19-21 tahun)
Pola pembinaan berdasarkan kebutuhan dan permasalahan kesehatan sesuai dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan anak.
4.      Alasan perlunya upaya kesehatan sekolah
a.       Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terhadap kesehatan.
b.      Usia sekolah sangat peka untuk menananmkan pengertian dan kebiasaan hidup sehat.
c.       Sekolah merupakan institusi masyarakat yang terorganisasi dengan baik
d.      Keadaan kesehatan anak sekolah akan sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar yang dicapai.
e.       Anak sekolah merupakan kelompok terbesar dari kelompok usia anak-anak yang menerapkan wajib belajar
f.       Pendidikan kesehatan melalui anak-anak sekolah sangat efektif untuk merubah perilaku dan kebiasaan ibu sehat umumnya

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sehat sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan anak yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia indonesia seutuhnya.
2.      Tujuan Khusus
Untuk memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik yang mencakup:
a.       Menurunkan angka kesakitan anak sekolah
b.      Meningkatkan kesehatan peserta didik baik fisik, mental, maupun sosial
c.       Agar peserta didik memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk melaksanakan prinsip-prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah
d.      Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan terhadap anak sekolah.
e.       Meningkatkan daya tangkal dan daya hayat terhadap pengaruh buruk narkotika, rokok, alkohol, dan obat berbahaya lainnya.
3.      Program pembinaan anak usia sekolah
a.       Melalui sekolah, dikenal dengan usaha kesehatan sekolah (UKS), dilaksanakan mulai dari jenjang pendidikan dasar sampai dengan pendidikan menengah, termasuk sekolah agam dan taman kanak-kanak serta sekolah luar biasa
b.      Di luar sekolah, melalui kelompok-kelompok khusus, seperti kelompok dasawisma, organisasi pemuda seperti karangtaruna, lembaga swada masyarakat ,dsb
4.      Pendekatan
Pendekatan yang digunakan melalui jalur:
a.       Komunikasi informasi dan motivasi (KIM)
b.      Pendekatan edukatif dalam rangkaan alih kelola dan alih teknologi

C.     Definisi
1.      Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Usaha kesehatan sekolah adalah upaya membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah, perguruan agama serta usaha-usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan dilingkungan sekolah.
2.      Departemen Kesehatan
Usaha kesehatan sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan disekolah-sekolah dengan anak didik beserta lingkungan hidupnya sebagai sasaran utama. UKS merupakan wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan selanjutnya membentuk perilaku hidup sehat, yang pada gilirannya menghasilkan derajat kesehatan yang optimal.
3.      Azrul Azwar
Usaha kesehatan sekolah adalah bagian dari usaha kesehatan pokok yang menjadi beban tugas puskesmas yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dengan anak beserta lingkungan hidupnya, dalam rangka mencapai keadaan kesehatan anak sebaik-baiknya dan sekaligus meningkatkan prestasi anak belajar anak sekolah setinggi-tingginya.
D.    Ruang Lingkup Kegiatan
Kegiatan utama usaha kesehatan sekolah disebut dengan Trias UKS, yang terdiri atas:
1.      Pendidikan  kesehatan
Pendidikan kesehatan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang sesuai, selaras, seimbang dan sehat baik fisik, mental, social, maupun lingkungan melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang diperlukan bagi peranannya saat ini maupun di masa yang mendatang.
Pada kurikulum berbasis kompetensi (KBK) pendidikan kesehatan ditekankan pada sikap dan perilaku hidup sehat. Hal ini sesuai dengan definisinya, bahwa KBK merupakan pernyataan tentang apa yang harus dicapai oleh siswa yang mencakup aspek kognitif, psikomotor, dan afektif yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Untuk itu, kompetensi yang dituntut pada pendidikan kesehatan diharapkan dapat terefleksikan dalam cara berfikir dan bertindak di kehidupan sehari-hari.
a.     Tujuan pendidikan kesehatan antara lain :
1)      Peserta didik dapat memiliki pengetahuan tentang ilmu kesehatan, termasuk cara hidup sehat dan teratur.
2)      Peserta didik dapat memiliki nilai dan sikap yang positif terhadap prinsip hidup sehat
3)      Peserta didik dapat memiliki keterampilan dalam melaksanakan hal yang berakiatan dengan pemeliharaan, pertolongan dan perawatan kesehatan
4)      Peserta didik memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari yang sesuai dengan syarat kesehatan
5)      Peserta didik dapat memiliki kemampuan untuk menalarkan perilaku hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari
6)      Peserta didik dapat memiliki pertumbuhan termasuk bertambahnya tinggi badan dan berat badan yang seimbang
7)      Peserta didik dapat mengerti dan meenrapkan prinsip mengutamakan pencegahan penyakit dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan sehari-hari
8)      Peserta didik dapat memiliki daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar.
9)      Peseta didik dapat memiliki tingkat kesegaran jasmani dan derajat kesehatan yang optimal serta mempunyai daya tahan tubuh yang baik terhadap penyakit
Agar tujuan pendidikan kesehatan dapat tercapai secara optimal bagi peserta didik, dalam pelaksanaannya hendaknya memperhatikan hal berikut :
a.       Sesuai dengan tingkat kemampuan dan perbedaan individual peserta didik
b.      Diupayakan sebanyak-banyaknya dengan melibatkan peran aktif peserta didik
c.       Sesuai dengan situasi dan kondisi setempat
d.      Selalu mengacu pada tujuan pendidikan kesehatan, termasuk upaya alih teknologi
e.       Memperhatikan kebutuhan pembangunan nasional
f.       Mengikuti atau memperhatikan perkembangan Ilmu pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Adapun beberapa topik pendidikan kesehatan yang dapat diberikan adalah:
a.       Kebersihan perorangan dan lingkungan
b.      Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
c.       Gizi
d.      P3K
e.       Perawatan orang sakit di rumah
Khusus untuk peserta didik SMP/MTs dan SMA/SMK/MA ditambah dengan:
a.       Kesehatan reproduksi
b.      Bahaya rokok
c.       Deteksi dini penyalahgunaan narkotika, obat terlarang, minuman keras dan bahan-bahan yang berbahaya serta zat adiktif (NAPZA), HIV/AIDS.
2.      Pelayanan kesehatan
Penekanan utama pada pelayanan kesehatan di sekolah atau madrasah adalah upaya peningkatan(promotif), pencegahan (preventif), pengobatan (kuratif), dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada khususnya dan warga sekolah pada umumnya dibawah koordinasi guru pembina UKS dengan bimbingan teknis dan pengawasan puskesmas setempat.
Pelayanan kesehatan disekolah atau madrasah pada dasarnya dilaksanakan dengan kegiatan yang komprehensif, yaitu kegiatan peningkatan kesehatan (promotif) berupa penyuluhan kesehatan dan latihan keterampilan memberikan pelayanan kesehatan, kemudian kegiatan pencegahan (preventif) berupa kegiatan peningkatan daya tahan tubuh, kegiatan pemutusan mata rantai penularan penyakit dan kegiatan penghentian proses penyakit sedini mungkin, serta selanjutnya adalah kegiatan penyembuhan dan pemulihan(kuratif dan rehabilitatif) berupa kegiatan mencegah cedera atau kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal. Namun demikian, upaya pelayanan kesehatan disekolah harus diutamakan pada upaya meningkatkan kesehatan dan upaya pencegahan peyakit terutama dilaksanakan melalui kegiatan penjarigan kesehatan siswa kelas 1 atau baru masuk sekolah, pemeriksaan berkala seluruh siswa, penyuluhan kesehatan dan imunisasi (bulan imunisasi anak sekolah-BIAS), pada setiap bulan November.
a.     Tujuan Pelayanan Kesehatan
1)      Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan pada peserta didik dan seluruh warga masyarakat sekolah secara optimal
2)      Tujuan Khusus
a)      Meningkatkan kemampuan dan keterampilan melalui tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat
b)      Meningkatkan daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan cacat
c)      Menghentikan proses penyakit dan pencegahan komplikasi akibat penyakit atau kelainan, pengembalian fungsi, dan peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi optimal
d)     Meningkatkan pembinaan kesehatan baik fisik, mental social maupun lingkungan
b.    Tempat melaksanakan pelayanan kesehatan
1)      Disekolah atau madrasah dilakukan melalui kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler
2)      Dipuskesmas atau tempat pelayanan kesehatan (misalnya dokter praktik) yang ada disekitar sekolah atau madrasah sesuai kebutuhan
c.     Pelaksanaan pelayanan kesehatan
Dilakukan melalui serangkaian kegiatan peningkatan status kesehatan (promotif), tindakan pencegahan (preventif), serta penyembuhan dan pemulihan kesehatan (kuratif dan rehabilitatif). Pelaksanaan pelayanan kesehatandilakukan secara terpadu, baik melalui kegiatan pokok dari puskesmas maupun bersama dengan peran serta para pendidik, peserta didik dan orangtua mereka.
d.      Kegiatan utama yankes di SD
1)      Peningkatan kesehatan (promotif) dilaksanakan melalui kegiatan intrakurikuler dan penyuluhan kesehatan serta latihan keterampilan oleh tenaga kesehatan di sekolah. Misl kegiatan penyuluhan gizi, kesehatan pribadi, penyakit menular, cara menggosok gigi yang baik dan benar, cara mengukur TB dan BB serta cara memeriksa ketajaman penglihatan
2)      Tindakan pencegahan atau preventif dilaksanakan melalui peningkatan daya tahan tubuh, pemutusan mata rantai penularan penyakit, dan penghentian proses penyakit pada tahap dini sebelum timbul penyakit. Misl imunisasi yang dilakukan oleh petugas puskesmas, pemberantasan sarang nyammuk, pengobatan sederhana oleh dokter kecil, kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi siswa SD kelas 1 dan pemeriksaan berkala setiap 6 bulan bagi seluruh siswa.
3)      Penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitative)
Dilakukan melalui kegiatan pencegahan komplikasi dan kecacatan akibat proses penyakit atau untuk meningkatkan kemampuan peserta didik yang cedera atau cacat agar dapat berfungsi dengan normal lagi.
Kegiatan dapat berupa pengobatan ringan dan pertolongan pertama disekolah serta rujukan medis ke puskesmas untuk mengurangi derita sakit, kasus kecelakaan, keracunan atau kondisi lain yang membahayakan nyawa, dan kasus penyakit khusus
3.      Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat
Program pembinaan lingkungan sekolah sehat mencakup pembinaan lingkungan sekolah, lingkungan keluarga, masyarakat sekitar dan unsur-unsur penunjang.
a.       Program pembinaan lingkungan sekolah
1)      Lingkungan fisik
a)      Penyediaan dan pemeliharaan tempat penampungan air bersih
b)      Pengadaan dan pemeliharaan tempat pembuangan sampah
c)      Pengadaan dan pemeliharaan air limbah
d)     Pemeliharaan kamar mandi, WC, Kakus, urinoar
e)      Pemeliharaan kebersihan dan ruangan kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium dan tempat ibadah
f)       Pemeliharaan kebersihan dan keindahan halaman dan kebun sekolah (termasuk penghijauan sekolah)
g)      Pengadaan dan pemeliharaan warung atau kantin sekolah
h)      Pengadaan dan pemeliharaan pagar sekolah
2)      Lingkungan mental dan sikap
Program pembinaan lingkungan mental dan sosial yang sehat dilakukan melalui usaha pemantapan sekolah sebagai lingkungan pendidikan (wiyata mandala) dengan meningkatkan pelaksanaan konsep ketahanan sekolah sehingga tercipta suasana dan hubungan kekeluargaan yang akrab dan erat antara sesama warga sekolah
b.      Program pembinaan lingkungan keluarga
Pembinaan lingkungan keluarga bertujuan untuk :
1)      Meningkatkan pengetahuan orang tua peserta didik tentang hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan
2)      Meningkatkan kemampuan dan partisipasi orang tua peserta didik dalam pelaksanaan hidup sehat
Pembinaan lingkungan keluarga dapat dilakukan melalui :
1)      Kunjungan rumah yang dilakukan oleh pelaksana UKS
2)      Ceramah kesehatan yang dapat diselenggarakan di sekolah bekerja sama dengan dewan sekolah atau dipadukan dengan kegiatan di masyarakat dengan koordinasi LKMD
c.       Program pembinaan masyarakat sekitar
Pembinaan dilakukan dengan cara pendekatan kemasyarakatan, dapat dilakukan oleh kepala sekolah atau madrasah dan pondok pesantren, guru, ataupun pembina UKS. Misalnya dengan membina hubungan baik atau kerjasama dengan masyarakat, LKMD atau dewan keluarahan, ketua RT/RW, dan organisasi-organisasi kemasyarakatan lainnya.
Penyelenggaran penyuluhan tentang kesehatan dan pentingnya arti pembinaan lingkungan sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat. Untuk itu masyarakat bisa diundang ke sekolah. Pembicara dapat dimintakan dari puskesmas, pemerintah daerah setempat, dan narasumber lainnya, seperti lembaga swadaya masyarakat.
Penyuluhan massa baik secara tatap muka maupun melalui media cetak dan audio visual. Menyelenggarakan proyek panduan disekolah atau madarasah dan pondok pesantren.
d.      Program Pembinaan Unsur Penunjang
Program pembinaan unsur penunjang meliputi pembinaan ketenagaan dan pembinaan sarana serta prasarana yang mendukung usaha kesehatan di sekolah.
Dengan demikian Trias UKS merupakan perpaduan antara upaya pendidikan dengan upaya pelayanan kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan upaya pendidikan kesehatan yang dilaksanakan sesuai kurikulum sekolah.  Pelayanan kesehatan merupakan upaya kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang secara sehat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktifitas belajar dan prestasi belajar. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah yang sehat merupakan gabungan antara upaya pendidikan dan upaya kesehatan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan sekolah dan kehidupan sehari-hari peserta didik.

E.     Sasaran UKS
Sasaran pelayanan UKS adalah seluruh peserta didik dari tingkat pendidikan:
1.      Sekolah taman kanak-kanak
2.      Pendidikan dasar
3.      Pendidikan menengah
4.      Pendidikan agama
5.      Pendidikan kejuruan
6.      Pendidikan khusus (sekolah luar biasa)
Untuk sekolah dasar usaha kesehatan sekolah diproritaskan pada kelas I,III,dan VI. Alasannya adalah:
1.      Kelas I, merupakan fase penyusuaian dalam lingkungan sekolah yang baru dan lepas dari pengawasan orang tua, kemungkinan kontak dengan berbagai penyebab penyakit lebih besar karena ketidaktahuan dan ketidakmengertiannya tentang kesehatan. Disamping itu kelas I adalah saat yang baik untuk diberikan imunisasi ulangan. Pada kelas I ini dilakukan penjaringan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan yang mungkin timbul sehingga mempermudah pengawasan untuk jenjang berikutnya.
2.      Kelas III, dilaksanakan di kelas III untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS dikelas I dahulu dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan dalam program pembinaan UKS.
3.      kelas VI, dalam rangka mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang pendidikan selanjutnya, sehingga memerlukan pemeliharaan dan pemeriksaan kesehatan yang cukup.
F.        Sasaran Pembinaan
1.      Sasaran didik
2.      Pembinaan UKS  (teknis dan nonteknis)
3.      Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan
4.      Lingkungan sekolah
G.      Pengelolaan UKS
1.      Pelaksanaan UKS
Yang terlibat dalam pelaksanaan usaa kesehatan sekolah adalah:
a.       Guru UKS
b.      Peserta didik
c.       Petugas kesehatan dari puskesmas
d.      Masyarakat sekolah (BP3)
2.      Prinsip-prinsip pengelolaan
a.       Mengikut sertakan peran serta aktif masyarakat sekolah, yang meliputi:
1)      Masyarakat sekolah yang terdiri dari guru, peserta didik, karyawan sekolah.
2)      Masyarakat di luar sekolah, orang tua murid yang bernaung di bawah badan pembantu penyelenggaraan pendidikan (BP3) kegiatan yang terintegrasi. Pelayanan kesehatan yang menyeluruh yang menyangkut segala upaya kesehatan pokok puskesmas sebagai satu kesatuan yang utuh dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan peserta didik.
3)      Melaksanakan rujukan adalah untuk mengatasi masalah kesehatan yang tidak dapat diatasi di sekolah kefasilitas kesehatan yaitu puskesmas atau rumah sakit.
4)      Kolaborasi tim. Karena UKS merupakan kegiatan yang melibatkan kerja sama lintas sektora, maka diperlukan kerjasama tim yang baik dan terorganisasi, dan tiap-tiap instansi mempunyai uraian tugas yang jelas sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam melaksanakan kegiatannya.
3.      Kerjasama lintas sektoral
Dalam kegiatan usaha kesehatan sekolah melibatkan berbagai departemen terkait sesuai dengan surat keptusan bersama diatas sebagai berikut:
a.       Departemen kesehatan
b.      Departemen pendidikan dan kebudayaan
c.       Departemen dalam negeri
d.      Departemen agama
4.      Tolak ukur keberhasilan pembinaan
a.       Dilihatan dari peserta didik:
1)      Sehat, tidak sakit-sakitan dan bebas narkotika
2)      Absensi sakit menurun
3)      Pertumbuhan dan perkembangan peserta didik sesuai dengan golongan usia
4)      Murid TK dan sekolah dasar/madrasah telah mendapatkan imunisasi ulangan
b.      Dilihat dari lingkungan sekolah:
1)      Semua ruangan di kamar mandi, jamban, pekarangan bersih.
2)      Tidak ada sampah
3)      Ada sumber air bersih
5.      Peran perawat
Menurut Lokakarya Nasional keperawatan 1983, peran perawat di Indonesia disepakati sebagai ;
a.       Sebagai pelaksana asuhan keperawatan di sekolah:
1.      Mengkaji masalah kesehatan dan keperawatan peserta didik dengan melakukan pengumpulan data, analisa data, dan perumusan masalah dan prioritas masalah.
2.      Menyusun perencanaan kegiatan UKS bersama TPUKS.
3.      Melaksankan kegiatan UKS sesuai dengan rencana kegiatan yang disusun
4.      Penilaian dan pemantauan hasil kegiatan UKS.
5.      Pencatatan dan pelaporan sesuai dengan prosedur ang ditetapkan.
b.      Sebagai pengelola kegiatan UKS.
1.      Perawat kesehatan yang bertugas di puskesmas dapat menjadi salah seorang anggota dalam PTUKS, atau dapat juga ditunjuk sebagai seorang koordinator UKS di tingkat puskesmas.
2.      Bila perawat kesehatan ditunjuk sebagai koordinator maka pengelolaan pelaksanaan UKS menjadi tanggung jawabnya atau paling tidak ikut terlibat dalam tim pengelola UKS
c.       Sebagai pendidik dalam bidang kesehatan.
1.      Memberikan penyuluhan kesehatan dapat dilakukan secara langsung melalui penyuluhan kesehatan yang bersifat umum dan klasikal.
2.      Memberikan penyuluhan kesehatan secara tidak langsung sewaktu melakukan pemeriksaan kesehatan peserta didik secara perseorangan.
6.      Petunjuk pelaksanaan UKS di puskesmas
a.       Fungsi
1)      Menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui keteraduan berbagai kegiatan pokok, termaksud penyelenggaraan berbagai intevensi untuk mengatasi berbagai masalah kegiatan  di sekolah
2)      Melaksanakan pembinaan baik, pembinaan teknis medis, alih kelola teknologi maupun peran serta masyarakat sekolah.
3)      Melaksanakan koordinasi pelayanan kesehatan mencakup sinkronisasi, integrasi dan motivasi , termasuk mengatur pendelegasian wewenang dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah.
b.      Fungsi pokok
Fungsi pokok dalam penatalaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah mencakup:
1)      Melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data
2)      Kordinasi penyusunan rencana kerja terpadu
3)      Koordinasi pelaksanaan operasional pelayanan kesehatan.
4)      Mengikuti memantau perkembangan pelaksanaan operasional
5)      Menyusun laporan

H.    Pelayanan Kesehatan Standar Minimal untuk Sekolah Dasar
1.      Kegiatan
a.       Peningkatan kesehatan:
1)      Memeberikan keteladanan di sekolah, meliputi:
a)      Warung sekolah yang memenuhi persyaratan
b)      Kebersihan lingkungan sekolah yang memenuhi persyaratan, diantaranya: pengelolaan sampah, saluran air, kebersihan jamban dan kamar mandi.
c)      Tidak ada tempat pembiakan binatang penyebar penyakit
2)      Pencegahan
a)      Penjaringan kesehatan peserta didik kelas I
b)      Pemeriksaan kesehatan periodik
c)      Imunisasi ulangan kelas 1 dan kelas 6
d)     Pengawasan keadaan air
3)      Penyembuhan dan pemulihan
a)      Pengobatan ringan dan perawatan atau pertolongan
b)      Rujukan medik
c)      Penanganan kasus anemia gizi

4)      Penatalaksanaan
a)      Pertemuan komunikasi terpadu antarkegiatan pokok puskesmas, dalam rangka :
1.      Perencanaan program pelayanan UKS
2.      Pemantauan dan evaluasi
3.      Pertemuan antar puskesmas dan sekolah
b)      Pembinaan teknis dan pengawasan kesekolah
c)      Pencatatan dan pelaporan
2.      Uraian Kegiatan Petugas dalam pelaksanaan UKS (TPUKS)
a.       Membina sarana keteladanan gizi misalnya kantin sekolah
b.      Membina sarana ketaladanan lingkungan
1)      Menggerakkan pemeliharaan dan pengawasan lingkungan sekolah seperti pengelolaan sampah, saluran air limbah, kebersihan jamban dan kamar mandi, kebersihan kantin sekolah, ruang UKS dan ruang kelas
2)      Mencegah terbentuknya tempat pembiakan binatang penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus dsb
c.       Membina kebersihan perseorangan peserta didik
1)      Pemeriksaan rutin kebersihan kuku, telinga, rambut dan gigi
2)      Mengajarkan cara menggosok gigi yang benar
d.      Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk berperan serta aktif dalam pelayanan kesehatan dalam bentuk :
1)      Kader ksehatan sekolah
2)      Dokter kecil
e.       Penjaringan kesehatan peserta didik baru kelas 1
f.       Pemeriksaan kesehatan secara periodik
g.      Imunisasi
h.      Pengawasan terhadap keadaan air
i.        Pengobatan ringan dan pertolongan pertama disekolah
j.        Rujukan medik
k.      Penanganan kasus anemia
l.        Forum komunikasi terpadu
m.    Pencatatan dan pelaporan

No comments:

Post a Comment