POSYANDU LANSIA
OLEH : KEPERAWATAN 2012 UIN ALAUDDIN MAKASSAR
MATERI
1.
Pengertian
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari
peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka.
posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis
untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya lanjut usia (Depkes, 2000).
2.
Sasaran
Sasaran penyelenggara posyandu lansia adalah seluruh penduduk yang
berusia 60 tahun keatas (Depkes,2000)
3.
Tujuan
Adapun
tujuan dari dibentuknya posyandu lansia menurut Azrul (1998), yaitu :
a.
memelihara
kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan dan aktifitas mental
yang mendukung.
b.
memelihara
kemandirian secara maksimal
c.
melaksanakan
diagnosa dini secara tepat dan memadai
d.
melaksanakan
pengobatan secara tepat
e.
membina lansia
dalam bidang kesehatan fisik spiritual
f.
sebagai sarana
untuk menyalurkan minat lansia
g.
meningkatkan
rasa kebersamaan diantara lansia
h.
meningkatkan
kemampuan lansia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan
lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan
4.
Lokasi
Syarat
lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi menurut Effendi (2003):
a. Berada di tempat yang mudah didatangi oleh
masyarakat
b.
Ditentukan
oleh masyarakat itu sendiri
c.
Dapat
merupakan lokal tersendiri
d.
Bila
tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk, balai rakyat,
pos RT/RW atau pos lainnya (Effendi, 2003).
5.
Upaya dalam
kegiatan posyandu lansia
Upaya-upaya
yang dilakukan dalam posyandu lansia antara lain :
Lima
upaya yang dilakukan dalam posyandu lansia antara lain :
a. Upaya meningkatkan / promosi kesehatan
Upaya meningkatkan kesehatan promotif pada dasarnya merupakan upaya
mencegah primer (primary prevention). Menurut Suyono (1997), ada
beberapa tindakan yang disampaikan dalam bentuk pesan “BAHAGIA” yaitu :
1)
Berat badan
berlebihan agar dihindari dan dikurangi
2)
Aturlah makanan
hingga seimbang
3)
Hindari faktor
resiko penyakit degeneratif
4)
Agar terus
berguna dengan mempunyai hobi yang bermanfaat
5)
Gerak badan
teratur agar terus dilakukan
6)
Iman dan takwa
ditingkatkan, hindari dan tangkal situasi yang menegangkan
7)
Awasi kesehatan
dengan memeriksa badan secara periodik
b. Peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meliputi
kegiatan peningkatan keagamaan (kegiatan doa bersama). Peningkatan ketakwaan
berupa pengajian rutin satu bulan sekali. Kegiatan ini memberikan kesempatan
mewujudkan keinginan lanjut usia yang selalu berusaha terus memperkokoh iman
dan takwa
c. Peningkatan kesehatan dan kebugaran lanjut usia meliputi :
1)
Pemberian
pelayanan kesehatan melalui klinik lanjut usia
Kegiatan pelayanan kesehatan dengan cara membentuk suatu pertemuan
yang diadakan disuatu tempat tertentu atau cara tertentu misalnya pengajian
rutin, arisan pertemuan rutin, mencoba memberikan pelayanan kesehatan yang
bersifat sederhana dan dini. Sederhana karena kita menciptakan sistem pelayanan
yang diperkirakan bisa dilaksanakan diposyandu lansia dengan kader yang juga
direkrut dari kelompok pra usia lanjut. Bersifat dini karena pelayanan
kesehatan tersebut dilaksanakan rutin tiap bulan dan diperuntukkan bagi seluruh
lanjut usia baik yang merasa sehat maupun yang merasa adanya gangguan
kesehatan. Selain itu aspek preventif mendapatkan porsi penekanan dalam
pelayanan kesehatan ini.
2)
Penyuluhan gizi
3)
Penyuluhan
tentang tanaman obat keluarga
4)
Olah raga
Olah raga adalah suatu bentuk latihan fisik yang memberikan
pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang, apabila dilakukan
secara baik dan benar. Manfaat latihan fisik bagi kesehatan adalah sebagai
upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Ada berbagai jenis kegiatan
yang dapat dilakukan, salah satunya adalah olah raga. Jenis olah raga yang bisa
dilakukan dalam kegiatan posyandu lansia adalah pekerjaan rumah,
berjalan-jalan, jogging atau berlari-lari, berenang, bersepeda, bentuk-bentuk
lain seperti tenis meja dan tenis lapangan
5)
Rekreasi
d. Peningkatan ketrampilan
Kesenian,
hiburan rakyat dan rekreasi merupakan kegiatan yang sangat diminati oleh lanjut
usia. Kegiatan yang selalu bisa mendatangkan rasa gembira tersebut tidak jarang
menjadi obat yang sangat mujarab terutama bagi lansia yang kebetulan anak
cucunya bertempat tinggal jauh darinya atau usia lanjut yang selalu berusaha
terus memperkokoh iman dan takwa.
Peningkatan
ketrampilan untuk lansia meliputi :
1)
Demontrasi ketrampilan lansia membuat kerajinan
2)
Membuat kerajinan yang berpeluang untuk dipasarkan
3)
Latihan kesenian bagi lansia
e. Upaya
pencegahan/prevention
Masing-masing
upaya pencegahan dapat ditunjukkan kepada :
1)
Upaya pencegahan primer (primary prevention)
ditujukan kepada lanjut usia yang sehat, mempunyai resiko akan tetapi belum
menderita penyakit
2)
Upaya pencegahan sekunder (secondary
prevention) ditujukan kepada penderita tanpa gejala, yang mengidap faktor
resiko. Upaya ini dilakukan sejak awal penyakit hingga awal timbulnya gejala
atau keluhan
3)
Upaya pencegahan tertier (tertiery
prevention) ditujukan kepada penderita penyakit dan penderita cacat yang
telah memperlihatkan gejala penyakit.
Penyelenggaraan
posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih, tokoh dari
PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas setempat
baik seorang dokter bidan atau perawat Menurut Budiono (1997), penyelengaraan
posyandu lansia dilakukan dengan sistem 5 meja meliputi :
a.
Meja satu untuk pendaftaran
b.
Meja dua untuk penimbangan
c.
Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat
(KMS) lanjut usia
d.
Meja empat untuk penyuluhan, penyuluhan disini
dapat dilaksanakan secara perorangan maupun secara kelompok
e.
Meja lima untuk pelayanan kesehatan yang
meliputi pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan fisik.
Berkunjung ke posyandu lansia merupakan cara untuk dapat memenuhi
status kesehatan lansia. Upaya untuk berperilaku baik dengan menjaga
kesehatannya sangat dipengaruhi oleh motivasi.
Mekanisme penyelenggaraan kegiatan
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima
terhadap usia
lanjut dikelompok, mekanisme pelaksanaan
kegiatan yang sebaiknya
digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja)
sebagai berikut:
a.
Tahap pertama: pendaftaran anggota Kelompok
Usia Lanjut sebelum
pelaksanaan pelayanan.
b.
Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari
yang dilakukan usila, serta
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi
badan.
c.
Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan
kesehatan, dan
pemeriksaan status mental
d.
Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar
darah (laboratorium
sederhana)
e.
Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan
konseling
Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut
dengn Sistem 5 meja/tahapan
Tahap
|
Pelaksanaan
|
Sarana
|
Pelaksana
|
I
|
Pendaftaran
|
Meja, kursi
Alat tulis
Buku register
& buku
pencatatan
kegiatan
KMS, BPPK
Usia Lanjut
|
Kader
|
II
|
Pencatatan
kegiatan
sehari-hari
Penimbangan
berat
badan dan
pengukuran
tinggi
badan.
|
Meja, Kursi
Alat Tulis
Buku register & buku pencatatan
kegiatan
KMS, BPPK Usia Lanjut
|
Kader (IMT perlu bantuan petugas)
|
III
|
Pengukuran
tekanan
darah
Pemeriksaan
kesehatan
Pemeriksaan
status
Mental
|
Meja, Kursi
Alat Tulis
Buku register & buku pencatatan
kegiatan
KMS, BPPK Usia Lanjut
Timbanngan
Meteran
|
Petugas Kesehatan (bisa dibantu kader)
|
IV
|
Pemeriksaan
hemoglobine
Pemeriksaan
urine
|
HB Talquist, Sahli, Cuprisulfat,
Combur test
|
Petugas Kesehatan
|
V
|
Penyuluhan
Konseling
|
Meja, kursi
KMS
Leaflet
Poster
BPPK Usia Lanjut
|
Petugas Kesehatan
(Kader yang terlatih)
|
Ayat Al-Quran
QS. Al- Isra: 23
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ
إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا
فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا
|
23.
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan
hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut
dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada
keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah
kepada mereka perkataan yang mulia .
|
Dari ayat diatas hikmah yang dapat diambil
terkait dengan penyelenggaraan posyandu lansia, yakni kita sebagai kader maupun
petugas kesehatan hendaknya menghormati dan menghargai lansia, dengan perkataan
dan perbuatan yang baik ketika memberikan pelayanan kepada lansia. Kita
hendaknya menganggap dan memperlakukan lansia seperti orang tua kita sendiri
No comments:
Post a Comment