Tuesday, 10 May 2016

Posyandu LANSIA



POSYANDU LANSIA

OLEH : KEPERAWATAN 2012 UIN ALAUDDIN MAKASSAR



MATERI
1.      Pengertian
Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana. Kegiatan posyandu adalah perwujudan dari peran serta masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan derajat kesehatan mereka. posyandu lansia adalah suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat dan untuk masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia khususnya lanjut usia (Depkes, 2000).

2.      Sasaran
Sasaran penyelenggara posyandu lansia adalah seluruh penduduk yang berusia 60 tahun keatas (Depkes,2000)

3.      Tujuan
Adapun tujuan dari dibentuknya posyandu lansia menurut Azrul (1998), yaitu :
a.       memelihara kondisi kesehatan dengan aktifitas fisik sesuai kemampuan dan aktifitas mental yang mendukung.
b.      memelihara kemandirian secara maksimal
c.       melaksanakan diagnosa dini secara tepat dan memadai
d.      melaksanakan pengobatan secara tepat
e.       membina lansia dalam bidang kesehatan fisik spiritual
f.       sebagai sarana untuk menyalurkan minat lansia
g.      meningkatkan rasa kebersamaan diantara lansia
h.      meningkatkan kemampuan lansia untuk mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan - kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan

4.      Lokasi
Syarat lokasi/letak yang harus dipenuhi meliputi menurut Effendi (2003):
a.       Berada di tempat yang mudah didatangi oleh masyarakat
b.      Ditentukan oleh masyarakat itu sendiri
c.       Dapat merupakan lokal tersendiri
d.      Bila tidak memungkinkan dapat dilaksanakan di rumah penduduk,  balai rakyat, pos   RT/RW atau pos lainnya     (Effendi, 2003).

5.      Upaya dalam kegiatan posyandu lansia
Upaya-upaya yang dilakukan dalam posyandu lansia antara lain :
Lima upaya yang dilakukan dalam posyandu lansia antara lain :
a.       Upaya meningkatkan / promosi kesehatan
Upaya meningkatkan kesehatan promotif pada dasarnya merupakan upaya mencegah primer (primary prevention). Menurut Suyono (1997), ada beberapa tindakan yang disampaikan dalam bentuk pesan “BAHAGIA” yaitu :
1)      Berat badan berlebihan agar dihindari dan dikurangi
2)      Aturlah makanan hingga seimbang
3)      Hindari faktor resiko penyakit degeneratif
4)      Agar terus berguna dengan mempunyai hobi yang bermanfaat
5)      Gerak badan teratur agar terus dilakukan
6)      Iman dan takwa ditingkatkan, hindari dan tangkal situasi yang menegangkan
7)      Awasi kesehatan dengan memeriksa badan secara periodik
b.      Peningkatan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, meliputi kegiatan peningkatan keagamaan (kegiatan doa bersama). Peningkatan ketakwaan berupa pengajian rutin satu bulan sekali. Kegiatan ini memberikan kesempatan mewujudkan keinginan lanjut usia yang selalu berusaha terus memperkokoh iman dan takwa
c.       Peningkatan kesehatan dan kebugaran lanjut usia meliputi :
1)      Pemberian pelayanan kesehatan melalui klinik lanjut usia
Kegiatan pelayanan kesehatan dengan cara membentuk suatu pertemuan yang diadakan disuatu tempat tertentu atau cara tertentu misalnya pengajian rutin, arisan pertemuan rutin, mencoba memberikan pelayanan kesehatan yang bersifat sederhana dan dini. Sederhana karena kita menciptakan sistem pelayanan yang diperkirakan bisa dilaksanakan diposyandu lansia dengan kader yang juga direkrut dari kelompok pra usia lanjut. Bersifat dini karena pelayanan kesehatan tersebut dilaksanakan rutin tiap bulan dan diperuntukkan bagi seluruh lanjut usia baik yang merasa sehat maupun yang merasa adanya gangguan kesehatan. Selain itu aspek preventif mendapatkan porsi penekanan dalam pelayanan kesehatan ini.
2)      Penyuluhan gizi
3)      Penyuluhan tentang tanaman obat keluarga
4)      Olah raga
Olah raga adalah suatu bentuk latihan fisik yang memberikan pengaruh baik terhadap tingkat kemampuan fisik seseorang, apabila dilakukan secara baik dan benar. Manfaat latihan fisik bagi kesehatan adalah sebagai upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif. Ada berbagai jenis kegiatan yang dapat dilakukan, salah satunya adalah olah raga. Jenis olah raga yang bisa dilakukan dalam kegiatan posyandu lansia adalah pekerjaan rumah, berjalan-jalan, jogging atau berlari-lari, berenang, bersepeda, bentuk-bentuk lain seperti tenis meja dan tenis lapangan
5)      Rekreasi
d.      Peningkatan ketrampilan
Kesenian, hiburan rakyat dan rekreasi merupakan kegiatan yang sangat diminati oleh lanjut usia. Kegiatan yang selalu bisa mendatangkan rasa gembira tersebut tidak jarang menjadi obat yang sangat mujarab terutama bagi lansia yang kebetulan anak cucunya bertempat tinggal jauh darinya atau usia lanjut yang selalu berusaha terus memperkokoh iman dan takwa.
Peningkatan ketrampilan untuk lansia meliputi :
1) Demontrasi ketrampilan lansia membuat kerajinan
2) Membuat kerajinan yang berpeluang untuk dipasarkan
3) Latihan kesenian bagi lansia
e.       Upaya pencegahan/prevention
Masing-masing upaya pencegahan dapat ditunjukkan kepada :
1)        Upaya pencegahan primer (primary prevention) ditujukan kepada lanjut usia yang sehat, mempunyai resiko akan tetapi belum menderita penyakit
2)        Upaya pencegahan sekunder (secondary prevention) ditujukan kepada penderita tanpa gejala, yang mengidap faktor resiko. Upaya ini dilakukan sejak awal penyakit hingga awal timbulnya gejala atau keluhan
3)        Upaya pencegahan tertier (tertiery prevention) ditujukan kepada penderita penyakit dan penderita cacat yang telah memperlihatkan gejala penyakit.


Penyelenggaraan posyandu lansia dilaksanakan oleh kader kesehatan yang terlatih, tokoh dari PKK, tokoh masyarakat dibantu oleh tenaga kesehatan dari puskesmas setempat baik seorang dokter bidan atau perawat Menurut Budiono (1997), penyelengaraan posyandu lansia dilakukan dengan sistem 5 meja meliputi :
a.         Meja satu untuk pendaftaran
b.        Meja dua untuk penimbangan
c.         Meja tiga untuk pengisian kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia
d.        Meja empat untuk penyuluhan, penyuluhan disini dapat dilaksanakan secara perorangan maupun secara kelompok
e.         Meja lima untuk pelayanan kesehatan yang meliputi pengukuran tekanan darah dan pemeriksaan fisik.
Berkunjung ke posyandu lansia merupakan cara untuk dapat memenuhi status kesehatan lansia. Upaya untuk berperilaku baik dengan menjaga kesehatannya sangat dipengaruhi oleh motivasi.
Mekanisme penyelenggaraan kegiatan
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap usia
lanjut dikelompok, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya
digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja) sebagai berikut:
a.         Tahap pertama: pendaftaran anggota Kelompok Usia Lanjut sebelum
pelaksanaan pelayanan.
b.      Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usila, serta
penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan.
c.       Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan
pemeriksaan status mental
d.      Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium
sederhana)
e.       Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling




Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut dengn Sistem 5 meja/tahapan

Tahap
Pelaksanaan
Sarana
Pelaksana
I
Pendaftaran
Meja, kursi
Alat tulis
Buku register & buku
pencatatan kegiatan
KMS, BPPK Usia Lanjut
Kader
II
Pencatatan kegiatan
sehari-hari
Penimbangan berat
badan dan
pengukuran tinggi
badan.
Meja, Kursi
Alat Tulis
Buku register & buku pencatatan kegiatan
KMS, BPPK Usia Lanjut
Kader (IMT perlu bantuan petugas)

III
Pengukuran tekanan
darah
Pemeriksaan
kesehatan
Pemeriksaan status
Mental
Meja, Kursi
Alat Tulis
Buku register & buku pencatatan kegiatan
KMS, BPPK Usia Lanjut
Timbanngan
Meteran
Petugas Kesehatan (bisa dibantu kader)
IV
Pemeriksaan
hemoglobine
Pemeriksaan urine
HB Talquist, Sahli, Cuprisulfat,
Combur test
Petugas Kesehatan
V
Penyuluhan
Konseling
Meja, kursi
KMS
Leaflet
Poster
BPPK Usia Lanjut
Petugas Kesehatan
(Kader yang terlatih)

Ayat Al-Quran
QS. Al- Isra: 23
وَقَضَى رَبُّكَ أَلا تَعْبُدُوا إِلا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلاهُمَا فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا

23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia .

Dari ayat diatas hikmah yang dapat diambil terkait dengan penyelenggaraan posyandu lansia, yakni kita sebagai kader maupun petugas kesehatan hendaknya menghormati dan menghargai lansia, dengan perkataan dan perbuatan yang baik ketika memberikan pelayanan kepada lansia. Kita hendaknya menganggap dan memperlakukan lansia seperti orang tua kita sendiri


No comments:

Post a Comment